Monthly Archives: February 2016

LOTO (lock Out Tag Out)

  • IMPLEMENTATION RISK BASED SAFETY MANAGEMENT 

LOTO  (Lock Out Tag Out)

LOTO adalah gabungan antara penerapan metode mekanis (pemasangan gembok) dan sistem peringatan tertulis (pemasangan label) yang dipasang pada suatu peralatan sebagai peringatan kepada orang lain bahwa peralatan bersumber energi berbahaya dimaksud sedang diisolasi dan tidak boleh dioperasikan selama gembok dan label terpasang pada peralatan tersebut. Dan tujuan dari LOTO adalah dimaksudkan untuk menjamin mesin/alat berbahaya secara tepat telah dimatikan dan tidak akan menyala kembali selama pekerjaan berbahaya atapun pekerjaan perbaikan / perawatan sedang berlangsung sampai dengan pekerjaan tersebut telah selesai.

Mengapa perlu dilakukan LOTO ??

  • – Mencegah terlepasnya energi yang tersimpan secara tiba-tiba.
  • – Menghindari pengoperasian mesin yang tidak terduga.
  • – Mencegah terjadinya cidera pada pekerja atau kerusakan pada alat itu sendiri.

Kapan LOTO di lakukan ??

  • – Unit/ alat dikerjakan secara pararel oleh beberapa orang mekanik/ group, dengan  obyek kerja yang berbeda.
  • – Unit yang dikerjakan memiliki dimensi besar/ instalasi luas, dimana tehnisi tidak terlihat.
  • – Pekerjaan tidak selesai dalam sekali waktu sehingga harus ditunda dan dilanjutkan lain waktu.

Ruang lingkup LOTO 

  • Untuk service dan perawatan alat atau unit dimana ada potensi terlepasnya energi/start up secara tak terduga dan menciderai pekerja.

Tidak berlaku pada 

  • – Unit yang tidak memiliki energi tersimpan.

Prosedur Umum LOTO (Lockout Tagout) antara lain :

  • – Mengidentifikasi Sumber Energi.
  • – Mengisolasi dan mematikan Sumber Energi.
  • – Mengunci dan Memberi Tanda Bahaya pada Sumber Energi.
  • – Memastikan Efektivitas Isolasi Sumber Energi.

Langkah-langkah dalam melakukan LOTO

  • Langkah-langkah dalam melakukan Isolasi (LOTO) harus dilakukan secara berurutan, tidak bisa dilakukan secara acak atau dilakukan hanya beberapa langkah saja.
  • Dalam melakukan isolasi (lock out tag out) ada 12 langkah yang harus dikerjakan untuk memastikan bahwa pekerjaan yang dilakukan benar-benar aman dari sumber energi yang dapat membahayakan pekerja.

Berikut langkah-langkah pemasangan isolasi (LOTO) yang wajib dilakukan:

  • 1. Analisa Sumber Energi Berbahaya
  • Semua pekerja yang terlibat dalam pekerjaan harus menganalisa dan mencari sumber-sumber energi atau bahaya yang dapat menciderai pekerja. Lakukan pemeriksaan terhadap sumber energi yang terhubung dengan peralatan yang akan diperbaiki. Sebagai contoh : Pada saat seorang mekanik akan melakukan perbaikan unit truk, maka mekanik tersebut harus mencari sumber-sumber energi yang dapat membahayakan dirinya saat melakukan pekerjaan di unit tersebut. Seperti, unit dapat sewaktu-waktu dioperasikan orang lain tanpa ia ketahui; unit bergerak sendiri saat diparkir karena adanya kemiringan lantai kerja; adanya energi tersembunyi seperti tekanan udara, atau pegas, dan lain sebagainya.
  • 2. Beritahu semua pihak yang terlibat
  • Semua pihak yang terlibat langsung maupun yang tidak terlibat langsung namun masih berhubungan dengan pekerjaan atau peralatan yang akan diperbaiki harus diberitahu.
  • 3. Isolasi atau putus sumber energi berbahaya
  • Lakukan pemutusan jaringan atau aliran listrik dari sumbernya, lakukan isolasi pada titik isolasi yang telah disediakan atau disesuaikan dengan rekomendasi pabrik. Bila pekerjaan dilakukan secara berkelompok, maka lakukanlah isolasi secara kelompok dengan menggunakan cissor dan dipimpin oleh satu isolasi officer.
  • 4. Lakukan pengujian
  • Setiap sumber yang telah diisolasi harus tetap diuji terlebih dahulu sebelum pekerjaan dilakukan untuk memastikan bahwa sumber energi benar-benar terputus.
  • 5. Pasang lock dan Tagging
  • Setelah sumber energi telah diputus, pasanglah Lock untuk memastikan bahwa tidak ada orang lain yang sewaktu-waktu dapat menghidupkan atau menyambung kembali sumber energi. dan pasanglah tagging pada titik isolasi untuk memberikan informasi kepada pekerja lain terkait pekerjaan yang dilakukan.
  • 6. Mulailah Pekerjaan
  • Setelah semua sudah dipastikan aman, maka pekerjaan dapat dilakukan sesuai perencanaan.
  • 7. Menyelesaikan pekerjaan
  • Selesaikan pekerjaan pada shift anda, jika pekerjaan tidak dapat diselesaikan pada gilir kerja anda, maka berikanlah pending job yang jelas ke pengawas dan isolasi harus tetap terpasang untuk menghindari kerusakan yang lebih parah yang disebabkan oleh pengoperasian pekerja lain yang tidak mengetahui. Pastikan terlebih dahulu bahwa isolasi officer telah mempunyai kunci dari gembok yang anda pasang, atau letakkan kunci pada kotak isolasi yang tersedia.
  • 8. Mengamankan daerah kerja
  • Lakukan perapihan dan pembersihan jika pekerjaan telah selesai dilakukan
  • 9. Periksa area kerja
  • Lakukan pemeriksaan secara menyeluruh terhadap area kerja anda, untuk memastikan tidak ada pekerja lain yang berada di area tersebut, serta pastikan bahwa peralatan yang digunakan tidak ada yang tertinggal.
  • 10. Lepas Kunci dan tagging
  • Lepaslah semua gembok dan tagging setelah pekerjaan selesai.
  • 11. Sambungkan kembali sumber energi
  • Setelah gembok dan tagging dilepas, sambungkan kembali peralatan dengan sumber energi. Misalnya dengan memutar clipsal pada posisi “ON”, atau membuka valve pada posisi “On”
  • 12. Menguji fungsi
  • Ujilah peralatan yang telah diperbaiki, pastikan bahwa peralatan telah berfungsi dengan baik dan sumber energi telah disambungkan.
  • Lakukan cara isolasi langkah-langkah diatas secara benar dan berurutan.
  • Pengetahuan dan kepekaan pekerja dalam menganalisa bahaya-bahaya pekerjaan juga merupakan hal pokok dalam melakukan pekerjaan dengan aman yang sesuai dengan prosedur yang benar.